Artikel
menjadi salah satu hal yang wajib diperhatikan jika ingin memiliki web yang
disukai banyak orang.
Artikel
harus berkualitas. Untuk membuat artikel yang berkualitas, tentu semua sudah
pada tahu bagaimana caranya. Namun sebenarnya yang perlu diperhatikan tidak
hanya kualitas artikle saja.
Artikel
yang akan dipublikasikan di website harus masuk di peringkat atas mesin pencari
agar banyak yang mengetahui, mengunjungi, dan membaca.
Lalu
bagaimana agar artikel masuk peringkat atas mesin pencari?
Agar
artikel masuk mesin pencari, artikel harus SEO friendly. Untuk itu, berikut ini
akan dijelaskan cara membuat artikel
SEO friendly yang tentunya sudah disesuaikan dengan perkembangan algoritma
Google saat ini.
1. Mengutamakan pengalaman pengguna
Pengalaman
pengguna disini biasa disebut dengan UX (User Experience). Pengguna yang
dimaksud adalah orang-orang yang sedang melakukan browsing artikel di mesin
pencari, bukan robot.
Pengguna
tentunya dapat membedakan mana artikel menarik, mana yang tidak. Jadi hal
tersebut bisa meminimalisir adanya manipulasi peringkat di mesin pencari, misal
Google.
Pengalaman
pengguna seperti seberapa lama membaca artikel, komentar terhadap artikel,
berapa banyak halaman di website yang dibuka, bagian website mana saja yang
diklik, dan lain sebagainya tentu dapat membantu google dalam menentukan
peringkat di mesin pencarinya.
Jadi
mengutamakan pengalaman pengguna intinya adalah saat menulis artikel, pembaca
menjadi sasaran utamanya.
Menurut
beberapa sumber, semakin lama seseorang mengunjungi suatu website, maka
kemungkinan besar semakin berkualitas pula konten di web tersebut. Jadi
tulislah artikel yang disukai pengguna atau pembaca.
Faktor
yang menentukan suatu artikel website disukai pengguna atau pembaca diantaranya
adalah sebagai berikut
· Artikel
sesuai karakter calon pembaca
Usahakan
menulis artikel dengan gaya bahasa yang sesuai karakter pembaca. Misal artikel
tentang fashion remaja, kebanyakan pembacanya pasti anak muda jadi artikel
harus ditulis dengan gaya bahasa yang santai ala kids zaman now. Jika artikel
ditulis dengan bahasa formal, tentu akan membosankan, kaku, tidak pas, dan
pembaca nantinya bisa kabur.
Begitu
juga dengan artikel tentang politik, pembaca kebanyakan yang sudah dewasa atau
malah tua. Jadi penulisan paling tidak harus lebih formal.
Intinya
sebelum menulis, kalau bisa disempatkan mengetahui demografi calon pembaca
website. Caranya yaitu bisa dengan tool Google Analytics ataupun mengikuti
forum diskusi yang berisi orang-orang yang antusias dengan topik bahasan kita
di website.
Atau
jika tidak bisa, artikel ditulis saja dengan bahasa semi formal. Jadi artikel
masih bisa diterima oleh pembaca muda dan tua.
· Artikel
usahakan minim typo
Tentu
sangat tidak nyaman membaca kalimat yang banyak typonya. Untuk itu sebelum
mempublish artikel usahakan baca ulang terlebih dahulu agar tahu apakah ada
typo atau tidak.
Namun
kadang tetap ada yang terlewat walupun sudah membaca ulang. Jadi manfaatkan
tool cek typo di microsoft word, atau cek typo online di https://typoonline.com,
atau ada juga software cek typo yang
bisa diunduh yaitu software periksa kata. Software nya gratis, sangat ringan,
dan mudah digunakan.
·
Ukuran dan jenis font nyaman
dibaca
Gunakan
font yang bisa dibaca. Tidak usah menggunakan font yang aneh-aneh yang nantinya
malah sulit dibaca.
Ukurannya
juga jangan terlalu kecil maupun terlalu besar. Sewajarnya saja.
·
Jarak antar baris tidak
terlalu kecil
Coba
bayangkan membaca tulisan dengan jarak baris yang terlalu dekat, tentu akan
membuat pusing dan menyakiti mata. Untuk itu usahakan jarak antar barisnya
diperlebar.
·
Artikel dibuat list
Membaca
artikel yang ada listnya tentu lebih gampang dibanding membaca artikel tanpa
list. Dengan adanya list, kita menjadi lebih tahu point-point pentingnya. Mata
pun tidak mudah lelah saat membaca.
2. Menyantumkan keyword di judul artikel
Hal
ini sangat disarankan karena judul artikel merupakan hal pertama yang dipertimbangkan
mesin pencari Google dalam menentukan topik artikel.
Jadi
cantumkan keyword pada judul artikel agar peringkat artikel di mesin pencari
naik.
Keyword
paling baik ditempatkan di awal kalimat judul. Penempatan kata kunci di judul
semakin ke kiri atau ke awal semakin baik.
Tapi
jangan langsung berpedoman “yang penting judul penuh kata kunci atau kata kunci
diletakkan di depan”. Jangan seperti itu, nanti bisa membuat bingung. Sesuaikan
kalimatnya agar enak dibaca dan mengundang orang untuk berkunjung.
Contoh
baik penempatan kata kunci “menulis artikel” di judul artikel.
3. Artikel harus Berbobot
Artikel
menarik pastinya isinya sangat dalam dan berbobot. Semakin berbobot suatu
artikel, tentu semakin mebuat pembaca puas.
Sebagai
pembaca tentu lebih suka membaca 1 artikel lengkap daripada membaca 5 artikel
yang hanya sepotong-sepotong.
Artikel
yang berbobot bisa tercipta jika penulis benar-benar paham dengan topik yang
ditulis. Lalu bagaimana jika kita belum terlalu paham?
Jika
tidak terlalu paham, solusinya adalah dengan membaca banyak artikel tentang
topik yang ingin ditulis. Pilih artikel yang benar-benar memberi solusi atas
apa yang kita tanyakan. Jika sudah menemukan artikel yang demikian, pahami
intinya dan tuliskan kembali dengan pemikiran
dan kalimat yang berbeda.
Banyak
yang bilang bahwa artikel yang panjang itu bagus untuk SEO. Padahal yang utama
itu bukan panjangnya artikel tapi bobotnya. Karena artikel yang berbobot
biasanya tulisannya lebih panjang. Namun artikel yang panjang belum tentu
berbobot.
Jadi
tulislah artikel yang berbobot. Jika sudah mencoba menulis artikel berbobot,
tapi hasilnya tetap tidak panjang, tidak usah khawatir. Karena mungkin memang
topik yang dipilih sempit, jadinya artikel yang dibuat pendek.
Menurut hasil
survey, rata-rata panjang artikel teratas di google adalah lebih dari 2000
kata.
Jadi usahakan
memilih topik yang luas, agar saat ditulis artikel menjadi panjang. Tapi jika
hanya ingin membahas topik yang sempit, tidak apa-apa, yang penting jangan
memanjang-manjangkan artikel. Tulis selengkapnya dan seperlunya saja, tidak
usah dicampur dengan bahasan yang tidak penting.
4. Jangan Mengkhawatirkan Keyword Density
Keyword density
merupakan banyaknya keyword yang muncul dalam satu artikel. Lalu berapa keyword
density yang ideal?
Dulu, keyword
density yang disarankan adalah 3-5 % dari jumlah kata. Namun saat ini hal
tersebut tidak perlu terlalu dipusingkan karena algoritma Google yang sekarang
sudah cukup pintar dalam mendeteksi kualitas suatu artikel.
Malahan
jangan terlalu banyak menambahkan keyword, nanti bisa memberikan efek buruk.
Terlalu banyak mengulang keyword ini biasa disebut dengan keyword stuffing.
Keyword stuffing dapat menyebabkan peringkat di mesin pencari turun drastis.
5. Memasukkan LSI (Latent Semantic Index) Keywords
LSI
adalah fitur yang digunakan oleh mesin pencari untuk mengerti maksud dari suatu
artikel. Misalnya kata “gaya”. Kata tersebut bisa ambigu antara gaya di fisika
dan gaya fashion.
Mesin
pencari bisa membedakannya dengan cara membaca kata-kata lain pembentuk
kalimat. Jadi jika mencari dengan kata kunci “gaya gesek”, maka mesin pencari
akan mengetahui bahwa yang dimaksud adalah gaya dalam ilmu fisika.
Tujuan
menggunakan keyword LSI adalah agar artikel mendapat peringkat di pencarian
dengan long tail keyword dan untuk meningkatkan peringkat di pencarian dengan
keyword utama.
Jadi
daripada mengulang-ulang keyword utama dalam jumlah banyak, lebih baik
menggunakan keyword LSI.
Cara
mencari keyword LSI tidak sulit, hanya dengan searching di Google dengan
keyword utama. Nantinya di bagian paling bawah akan muncul penulusuran yang
terkait dengan kata kunci utama, seperti gambar berikut.
Cantumkan
keyword LSI tersebut dalam kalimat. Masukkan kalimat yang sesuai saja, jangan
dipaksakan.
6. Mengurangi penggunaan bold, italic, dan underline
Penggunaan
bold, italic, dan underline bertujuan untuk membantu mesin pencari dalam
menganli kata-kata penting dalam artikel.
Hal
tersebut memang sedikit membantu. Tapi jangan berlebihan menggunakannya, karena
efeknya akan buruk ke pembaca. Gunakan seperlunya saja.
7. Menggunakan elemen heading
Elemen
heading biasanya digunakan untuk menentukan elemen penting di halaman website.
Jadi gunakan seperlunya. Heading 1 atau h1 biasanya hanya digunakan sekali,
untuk topik yang sangat penting. Dan untuk h2 dan h3 boleh lebih dari satu
kali.
8. Melakukan optimasi SEO
Cara
membuat artikel SEO friendly yang terakhir yaitu dengan melakukan optimasi SEO.
Hal yang perlu dilakukan adalah:
- Meta
deskripsi
Meta
deskripsi merupakan deskripsi singkat yang nantinya muncul di halaman
pencarian. Jadi buatlah meta deskripsi yang bagus dan mengandung kata kunci
agar bisa membuat pengguna tertarik mengunjungi website kita.
Namun
jangan terlalu banyak menambahkan kata kunci. Penulisan deskripsi juga tidak boleh lebih dari 165
karakter, tidak boleh mengulang kata yang sama lebih dari tiga kali, deskripsi
harus sesuai dengan isi artikel, serta deskripsi dibuat menarik, detail, dan
menggambarkan isi artikel.
- URL
URL
biasanya akan otomatis muncul dengan nama yang sama dengan judul artikel. Namun
bagi yang ingin memodifikasi URL, tips nya adalah URL harus mengandung keyword
utama, tidak terlalu panjang, dan usahakan tidak mengandung preposisi atau kata
hubung.
- Gambar
Gambar
merupakan elemen penting yang wajib ada dalam artikel. Tanpa gambar, artikel
akan terasa membosankan. Apalagi jika artikel tersebut termasuk artikel
panduan, gambar tidak bisa ditinggalkan.
Gambar
di artikel harus menerangkan gambaran besar tentang topik artikel yang ditulis.
Gunakan juga atribut title dan alt pada gambar.
- Internal
link
Internal
link ke artikel lain yang berhubungan sebaiknya disertakan dalam artikel.
Karena hal tersebut bisa meningkatkan struktur website. Kalau bisa, kalimat
untuk internal link juga dibubuhi kata kunci.
Demikian
tadi sedikit penjelasan tentang cara membuat artikel SEO friendly. Selamat
mencoba, semoga bisa membuat artikel menarik sehingga bisa memberi contoh
artikel yang baik dan benar.
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi KodeShow EmoticonHide Emoticon